Showing themes that are Seo, fast loading, light, fresh and professional.

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kami. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan senantiasa selalu diberikan Rahmat Allah SWT. Amin

Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat dari sekian banyak manusia semua mempunyai perilaku yang berbeda-beda,, pertanyaannya mengapa demikian..? jawabannya Nafsu,,
Nafsu adalah sebuah kekuatan emosional yang langsung berkaitan dengan pemikiran atau fantasi tentang hasrat seseorang

Hawa nafsu terdiri dari dua kata: hawa (الهوى) dan nafsu (النفس).
Dalam bahasa Melayu, 'nafsu' bermakna keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat. Jika ditambah dengan kata hawa (=hawa nafsu), biasanya dikaitkan dengan dorongan hati yang kuat untuk melakukan perkara yang tidak baik. Adakalanya bermakna selera, jika dihubungkan dengan makanan. Nafsu syahwat pula berarti keberahian atau keinginan bersetubuh.

Ketiga perkataan ini (hawa, nafsu dan syahwat) berasal dari bahasa Arab:
Hawa (الهوى): sangat cinta; kehendak
Nafsu (النفس): roh; nyawa; jiwa; tubuh; diri seseorang; kehendak; niat; selera; usaha
Syahwat (الشهوة): keinginan untuk mendapatkan yang lazat; berahi

Ada sekolompok orang menganggap hawa nafsu sebagai "syaitan yang bersemayam di dalam diri manusia," yang bertugas untuk mengusung manusia kepada kefasikan atau pengingkaran. Mengikuti hawa nafsu akan membawa manusia kepada kerusakan. Akibat pemuasan nafsu jauh lebih mahal ketimbang kenikmatan yang didapat darinya. Hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan juga dapat merusak potensi diri seseorang.

Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. Potensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman, keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya. Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan, kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan di jalur-jalur yang benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut.
Meskipun banyak orang yang memahami bahwa nafsu itu sesuatu yang tidak baik, Ternyata paham itu salah, karena nafsu itu menurut para ahli tasawwuf terbagi menjadi tujuh tingkatan mulai dari yang terburuk sampai yang terbaik yaitu :

1. Nafsul Amarah, ini adalah tingkatan yang paling rendah. Nafsul amarah cenderung mendorong manusia untuk melakukan perbuatan keji dan rendah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S. Yusuf ayat 53 
 artinya: Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sifat orang yang mempunyai nafsul amarah antara lain mudah marah, sombong, takabbur, tamak, kikir , dengki dan hasud, sering memperturutkan keinginan syahwat secara berlebihan.

2. Nafsul Lawwamah, tingkat yang lebih tinggi adalah nafsul lawwamah. Nafsu ini sering mengkritik dan menyesali tindakan yang tidak patut yang dilakukan atas dorongan nafsul lawwamah Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam                             S Al Qiyamah ayat 2:
artinya: dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) 
Pada tingkatan ini seseorang akan menyesali perbuatan buruknya, dia sering merenung dan mengkritik semua perbuatannya yang keliru. Selanjutnya dia berusaha agar perbuatan buruk yang telah dilakukan tidak terulang lagi.

3. Nafsul Mulhammah, tingkat nafsu yang ketiga adalah nafsul mulhammah. Keberadaannya disebutkan dalam S Asy Syam ayat 7-10. artinya:
*7-dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
*8-maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
*9-sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa
*9-dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Orang yang telah mencapai tingkatan ini telah mampu mengendalikan dirinya dari keingainan nafsu yang rendah. Ia bisa membedakan yang hak dan batil. Ia selalu menjaga dirinya dari melakukan perbuatan tercela dan selalu berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwanya. Berusaha mengerjakan amal soleh sebanyak banyaknya.

4. Naffsul Muthmainnah, tingkat nafsu yang kempat adalah nafsul Muthmainnah, keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S Al fajr 27-30.
      artinya: *27- Hai jiwa yang tenang.
*28- Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya
*29- Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
*30- dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Orang yang telah mencapai tingkat ini jiwanya jadi tenang , penuh rasa tawakkal, ridho dengan semua ketetapan Allah , tidak disentuh rasa duka , sedih dan cemas.

5. Nafsul Radhiah , orang yang mencapai tingkat ini selalu merasa puas dengan apa yang diterimanya dari Allah . Bagi mereka sama saja kejadian baik maupun buruk yang menimpanya. Hatinya tidak terpengaruh oleh kehidupan dunia. Mereka selalu kembali pada Allah dan ridho dengan semua keputusannya.

6. Nafsul Mardhiyah, Tingkat ini lebih tinggi daripada Nafsul Radhiyah. Ia adalah orang yang sangat dekat dan dicintai Allah. Merekalah yang dimaksud oleh salah satu hadist Qudsi:
“Senantiasa hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan ibadah ibadah sunah hingga aku cinta padanya. Maka apbila aku telkah mencintainya, jadilah aku pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat,perkataannya yang dengan ya ia berkata kata, jadilah aku tangannya yang dengannya ia berbuat, jadilah aku kakinya yang dengannya ia melangkah, dan akalnya yang dengannya ia berfikir”
Semua langkah dan perbuatannya dilakukan atas bimbingan dan petunjuk Allah, seperti apa yang telah dilakukan Nabi Khidir dan tidak dipahami oleh Nabi Musa .
Dia tidak bertindak dengan kemauan sendiri, melainkan dengan bimbingan dan kehendak Allah

7. Nafsul Kamilah, ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia suci dan sempurna, yang selalu berada dalam pengawasan dan bimbinganNya. Terpelihara dari perbuatan yang tercela.

Nah, bagi kita yang memiliki tingkatan nafsu level paling rendah dan ingin meraih tingkat yang paling tinggi disisi Allah, caranya bagaimana,,?
Untuk meraih tingkatan nafsu dari level rendah sampai yang tinggi seperti tersebut diatas diperlukan perjuangan yang gigih dan ulet. Tidak bisa didapat dengan santai tanpa usaha yang maksimal.
Namun, dengan hati yang bersih dan jernih Insya Allah kita bisa meraih kemenangan dunia dan akhirat. Menjalani hidup berbahagia didunia dan akhirat , tidak ditimpa kesedihan dan duka yang berlarut larut. Kelak ditempatkan Allah di taman syurga yang abadi dan hidup kekal selamanya disana. Aminn,, 

Bagimana sih kita mengenal orang yang memperturutkan hawa nafsunya..?
Orang yang mengikuti nafsu amarah dia akan berusaha memenuhi keinginan rendahnya dengan berbagai cara . Ia sangat rakus terhadap kebutuham syahwat, harta , makan , pujian , dan lain sebagainya. Hidupnya hanya untuk mengabdi pada pemenuhan kebutuhan nafsunya. Ia tidak perduli dengan peraturan halal atau haram , baginya memenuhi semua kebutuhan hawa nafsu nya adalah segala galanya.

Syetan mendoronganya untuk memenuhi kebutuhan nafsunya dan memperlihatkan indah semua perbuatannya yang buruk Mereka merasa mereka adalah orang yang benar dan mendapat petunjuk , setan telah menipu mereka, tapi mereka tidak menyadari. Firman Allah dalam S Az Zukhruf 36-37:
Artinya:
*36- Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
*37- Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. ( Az Zukhruf 36-37)

Bagi manusia hanya ada dua pilihan , mengabdi pada kepentingan hawa nafsu atau mengabdi Pada Allah. Orang yang mengabdi pada kepentingan hawa hawa nafsu dia akan lupa kepada Allah, sebaliknya orang yang mengabdi pada Allah harus rela mengalahkan kepentingan hawa nafsunya. Dua kepentingan yang berbeda ini tidak mungkin dijadikan satu. Seseorang tidak mungkin mengabdi kepada Allah sambil memuaskan kepentingan hawa nafsunya, Kita harus memilih satu diantara dua , mengabdi pada Allah atau pada kepentingan hawa nafsu.

Jikalau  tetap memperturutkan hawa nafsu kita akibatnya bagaimana..?
Orang yang memperturutkan hawa nafsunya hatinya akan mati terkunci, dan tidak peduli dengan peringatan dan nasehat yang disampaikan padanya. Bagi mereka hal paling  adalah memenuhi semua hasrat dan kebutuhan nafsunya. Seperti dalam S. Muhammad: 16
Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): “Apakah yang dikatakannya tadi?” Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka.

Untuk tidak terjerumus kedalam hal-hal yang demikian itu kita harus Mampu menjaga dan mengendalikan diri, nah, caranya bagaimana..?
Kita harus berusaha mengendalikan diri dari memperturutkan keinginan hawa nafsu. Kita harus menghadapkan hati dan fikiran pada Allah, dan berusaha patuh pada syari’at dan aturan yang telah ditetapkan Allah, dan  tidak memperturutkan keinginan hawa nafsu.
( Jatsiyah 18)
Artinya: Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
Bagi orang yang demikian itu, Allah adalah segala galanya , ia tidak segan mengorbankan kepentingan hawa nafsunya untuk kepentingan di jalan Allah. Mereka rela mengorbankan kepentingan hawa nafsunya untuk mencari ridha Allah. Mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk dan kemenangan dunia dan akhirat.

Jikalau kita tetap memperturutkan hawa nafsu, akibatnya bagaimana..?
Orang yang selalu memperturutkan keinginan hawa nafsunya hatinya akan menjadi rusak dan penuh penyakit. Jika tidak ada usaha untuk mengobati dan membersihkan nya dari penyakit akhirnya hati akan menjadi keras membatu dan akhirnya mati.

( Al Baqarah 10)
Atinya:Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta
( Al Baqarah 7)
Artinya: Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
( An Nahl 108)
Artinya: Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai.

Orang yang hatinya telah rusak dan mati, hidup dalam kegelapan dan kekalutan. Hatinya sulit untuk menerima hidayah dan petunjuk Allah, hatinya tertutup tidak mampu menerima kebenaran. Seluruh hidupnya hanya untuk mengabdi pada setan dan memperturutkan hawa nafsu. Dia berada dalam kekuasaan setan laknatullah, Diakhirat kelak ia berada dalam penderitaan abadi selama lamannya dalam neraka jahannam

Sebaliknya kalau kita bisa mengendalikan hawa nafsu maka kita akan mampu mengendalikan diri dari mengikuti bisikan setan, serta mampu membersihkan hati kita dari sifat sifat tercela. Banyak ingat dan kembali pada Allah serta mohon ampun atas segala dosa dan kesalahan. Hati kita menjadi bersih dan jernih, bersinar dengan cahaya ilahi. Itulah hati Qolbun salim yang dimaksud Nabi Ibrahim dalam do’anya yang disebutkan dalam surat Asy Syuara ayat 87-89. Artinya:
87- dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
88- (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

Hati yang bersih dan jernih memberi rasa nyaman sepanjang masa baik di dunia maupun di akhirat. Bebas dari rasa cemas dan takut sebagaimana disebutkan dalam S . Yunus ayat 62:
Artinya: Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap   mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Kalau kita sudah mampu mengendalikan hawa nafsu dan hati kita sudah bersih kita juga harus mampu Merawat dan Memelihara Hati kita dengan baik agar tidak rusak lagi dan dipenuhi penyakit yang dapat menyengsarakan kita selama lamanya.

Hati yang bersih dan jernih adalah hati yang selalu ingat pada Allah, setiap saat melakukan komunikasi dengan Allah, sehingga selalu berada dalam bimbingan dan hidayah-Nya. Matanya dibimbing oleh hatinya untuk selalu memandang kebesaran Allah, telinganya dituntun oleh hatinya untuk selalu mendengar kan nasihat dan ayat ayat Allah. Hatinya selalu terbuka untuk menerima nasihat dan ajaran kebaikan.

Beberapa cara untuk menjaga dan merawat hati agar tetap bersih dan jernih antara lain
1. Selalu ingat pada Allah dimanapun berada
2. Selalu memuji kebesaranNya
3. Selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah
4. Selalu bertasbih mensucikanNya
5. Selalu mohon ampun atas kekhilafan dan dosa yang dilakukan
6. Selalu mohon perlindunganNya dari godaaan Syetan dan tipu daya dunia yang melalaikan
7. Selalu mohon bimbingan dan tutunan Allah dalam menjalani kehidupan ini
8. Selalu membaca atau mendengarkan ayat suci Al -Qur’an dan mentadabburinya setiap hari
9. Melatih hati untuk bersifat Taqwa, tawakkal, sabar, ikhlas, jujur, amanah,ridho,kasih sayang menahan amarah, menahan nafsu dari keinginan rendah dan lain sebagainya
10. Bersihkan hati dari penyakit Kafir, musyrik, sombong, takabbur, riya, dengki, dendam, khianat, kikir,loba dan tamak, memperturutkan hawa nafsu dan lain sebagainya..

Itulah sedikit banyaknya kupasan tentang nafsu,, semoga kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang diperbudak oleh hawa nafsu kita sendiri, dan kita termasuk ke dalam orang-orang yang taat kepada segala aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Amiiin.

Related Posts

Seorang yang memiliki kepribadian yang menyendiri, tanpa mengenal dunia luar hanya melalui dunia online.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Belum ada Komentar untuk "Hawa Nafsu Adalah"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel